Prinsip Desain Pembelajaran
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap sistem desain pembelajaran yang ada saat ini dipengaruhi atau dilandasi oleh teori belajar tertentu dan juga oleh pandangan manusia tentang kehidupan ini. Jika teori belajar bertujuan untuk menjelaskan kepada kita tentang bagaimana manusia belajar, maka tujuan utama dari desain pembelajaran adalah untuk menyediakan panduan atau pedoman bagi kita dalam merancang kegiatan belajar yang berkualitas bagi pembelajar.
Istilah Desain Pembelajaran dalam literatur asing dikenal dengan istilah Instructional Design. Hal ini dikarenakan istilah instruction atau instructional dalam istilah teknis pendidikan di dunia Barat semakna dengan istilah pembelajaran. Sedangkan kata ‘desain’ secara bahasa adalah kata serapan dari Bahasa Inggris, yaitu ‘design’, dimana kata ini menurut Hokanson dan Gibbons (2014) berasal dari Bahasa Latin ‘designare’ yang berarti merancang, menjelaskan, menunjukan, atau menandai. Makna yang lebih elaboratif mengenai kata desain disampaikan oleh Koberg dan Bagnall (1976), sebagai berikut: “Design is a process of making dreams come true”, yaitu desain adalah suatu proses menjadikan harapan atau mimpi menjadi kenyataan. Dengan demikian, istilah desain pembelajaran memiliki kesamaan makna dengan instructional design dalam literatur-literatur berbahasa Inggris.
Istilah desain pada mulanya digunakan pada dunia arsitektur, industri, dan digital. Misalnya istilah desain bangunan dalam dunia arsitektur, desain produk dalam dunia industri, desain grafis dalam dunia digital, dan sebagainya. Desain dalam konteks-konteks ini memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu:
- Berorientasi pada penyesuaian dengan kebutuhan pengguna
- Dilakukan dalam proses yang sistematis
- Bertujuan untuk meningkatkan kualitas, yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi produk
- Berdampak pada hasil atau perubahan yang berkelanjutan.
- Prinsip-prinsip umum: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;
- Prinsip-prinsip khusus: prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
- Respon-respon baru diulang sebagai akibat dari respon tersebut. Bila respon itu berakibat menyenangkan, mahasiswa (learner) cenderung untuk mengulang respon tersebut karena memelihara akibat yang menyenangkan. Implikasi dalam kegiatan pembelajaran antara lain: perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari peserta didik dan sebaliknya peserta didik harus aktif membuat respon.
- Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi juga dibawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang terdapat dalam lingkungan peserta didik. Implikasi prinsip ini pada teknologi pembelajaran adalah perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
- Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan pemberian akibat yang menyenangkan. Implikasi prinsip ini adalah pemberian isi pelajaran yang berguna pada peserta didik di dunia luar dan memberikan umpan balik berupa imbalan dan penghargaan terhadap keberhasilannya.
- Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah pemberian kegiatan belajar pada peserta didik yang sesuai dan berhubungan dengan dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
- Belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti pemecahan masalah. Implikasi dari prinsip ini adalah pemberian contoh secara jelas atas materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
- Status mental siswa untuk menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketekunan mahasiswa selama proses belajar. Implikasinya adalah pentingnya menarik perhatian peserta didik untuk mempelajari isi pelajaran.
- Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik untuk penyelesaian setiap langkah akan membantu sebagian besar siswa. Implikasinya adalah digunakannya bahan belajar terprogram dan analisis pengalaman belajar peserta didik menjadi kegiatan-kegiatan kecil disertai latihan dan pemberian umpan balik.
- Kebutuhan memecah materi belajar yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil akan dapat dikurangi bila materi belajar yang kompleks dapat diwujudkan dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks.
- Keterampilan tingkat tinggi seperti keterampilan mermecahkan masalah adalah perilaku kompleks yang terbentuk dari komposisi keterampilan dasar yang lebih sederhana. Implikasinya adalah perumusan tujuan umum pembelajaran dalam bentuk hasil belajar yang operasional agar dapat dianalisis menjadi tujuan-tujuan yang lebih khusus.
- Belajar cenderung menjadi cepat dan efisien serta menyenangkan bila siswa diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam keterampilan memecahkan masalah. Implikasinya adalah pengurutan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih komples dan kemajuan peserta didik dalam menyelesaikan pelajaran harus diinformasikan kepadanya agar keyakinan kepada kemampuan dirinya lebih besar.
- Perkembangan dan kecepatan belajar mahasiswa bervariasi, ada yang maju dengan cepat, ada yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran menjadi prasarat sebelum mempelajari materi selanjutnya dan peserta didik diberikan kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
- Dengan persiapan siswa dapat mengembangkan kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respon yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi peserta didik untuk memilih waktu, cara, dan sumber-sumber lain disamping yang sudah ditetapkan.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..
BalasHapusMengapa pemberian respon positif itu penting dilakukan kepada peserta didik, itu dikarenakan penguatan atau respon positif dalam pembelajaran yang diberikan guru terhadap perilaku peserta didik ini memiliki tujuan penting yakni untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Keterampilan memberi penguatan mempunyai dua jenis penguatan yaitu penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal dinyatakan melalui kata-kata dan kalimat, sedangkan penguatan non verbal dapat diungkapkan dengan berbagai cara seperti gerak isyarat, pendekatan, sentuhan, melalui kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupa simbol atau benda, serta penguatan tidak penuh dan penuh.
Saya setuju dengan saudari Intan, bahwa respon positif yang diberikan guru itu sangat penting, baik bersifat verbal ataupun nonverbal untuk mendorong peserta didik mengadakan pengulangan suatu tindakan atau melemahkan perilaku. Tindakan tersebut dimaksudkan sebagai ganjaran kepada peserta didik agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.
HapusPenguatan berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap positif terhadap proses pembelajaran dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran. Dengan adanya penguatan, usaha peserta didik merasa dihargai karena peserta didik terdorong untuk terlibat dalam proses pembelajaran dan terfokus pada materi yang sedang dipelajarinya. Selain itu penguatan dapat membina dan mengembangkan tingkah laku peserta didik yang produktif.
Terimakasih atas jawaban saudari intan. Saya setuju bahwa penguatan dalam pembelajaran bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku siswa
HapusSaya juga setuju dengan jawaban saudari Nurul Amini bahwa dengan adanya penguatan peserta didik menjadi merasa dihargai dan terdorong untuk fokus terhadap materi pembelajaran. Terimakasih atas jawabannya
HapusMenanggapi pertanyaan saudari, pemberian respon positif berulang ualamg dapat memberikan penguatan kepada peserta didik untuk percaya diri dan tetap mempertahan prilaku tersebut
BalasHapusTerimakasih atas jawaban saudari Nur Azlina dimana respon positif ternyata mampu menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
HapusSaya ingin menambahkan bahwa selain menambah penguatan untuk kepercayaan diri pada peserta didik, pemberian respon positif yang berulang-ulang. Memberi penguatan positif merupakan penyajian stimulus yang dapat meningkatkan probabilitas suatu respon. Hal ini berarti pemberian sesuatu sebagai stimulus untuk meningkatkan tingkah laku yang sudah terjadi. Selain itu sebagai penguat atas tingkah laku peserta didik yang baik agar peserta didik yang bersangkutan tetap konsisten dengan tindakannya yang sudah baik itu serta frekuensinya berulang dimasa yang akan datang.
HapusMenurut saya memberi respon positif perlu mendapat perhatian, sebab respon positif yang diberikan guru berpengaruh besar terhadap motivasi siswa untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Tujuan dari pemberian respon positif yang dilakukan guru adalah untuk motivasi siswa saat pembelajaran, mengembangkan cara berfikir peserta didik ke arah yang baik, dan mengontrol tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih produktif.
BalasHapusmm
BalasHapuskarena respon positif akan berdampak ke berbagai hal. misalnya respon positif yang berulang-ulang akan memberikan penguatan materi kepada siswa, respon positif juga membuat siswa lebih percaya diri sehingga memotivasi siswa untuk lebih giat belajar
menurut saya memberi respon positif kepada siswa itu sangat penting, karena dari respon itu lah yang membuat siswa semangat dan merasa percaya diri sehingga siswa semangat untuk belajar
BalasHapus